Jumat, 11 Juni 2010

Tidur Siang Untuk Produktifitas Kerja

Tidur siang bisa meningkatkan productivitas. Benarkah? Kedengarannya bertolak belakang dengan pemahaman dan praktek yang dilakukan selama ini. Bukankah selama ini kita di’doktrin’ dengan pemikiran untuk memanfaatkan setiap waktu yang ada, termasuk jam makan siang dan setelah jam kerja, untuk meningkatkan productivitas dan kinerja kerja Rasanya tidak terbayangkan jika harus tidur siang di sela-sela waktu istirahat. Alih-alih dianggap sebagai usaha untuk boosting productivity, bisa-bisa saya dianggap pemalas, mungkin itu yang ada di pikiran Anda.

Mengapa sebaiknya tidur siang?


Sebuah fakta yang diujarkan Dr. Sara C. Mednik dalam bukunya “Take a Nap! Change Your Life” justru menganjurkan untuk tidur siang. Menurut beliau, tidur siang membantu proses memori, kesiagaan dan belajar hal baru. Hal-hal penting yang dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari. Terlebih lagi jika waktu tidur malam kurang dari waktu yang direkomendasikan yaitu 8 jam. NASA juga menyetujui hal yang sama. Penelitian mereka menunjukkan bahwa tidur siang selama 26 menit bisa meningkatkan performa sebanyak 34%.
Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa power nap selama 20 menit di siang hari memberikan tubuh kesempatan untuk berisitrahat lebih baik dibandingkan tidur dengan waktu yang sama di pagi hari. Naturally, tubuh mulai merasakan kelelahan setelah terjaga selama 8 jam, karena itulah tidur siang merupakan saat yang tepat untuk mengembalikan kesegaran tubuh.


Berapa lama sebaiknya Anda tidur siang?


Banyak pakar yang menyarankan untuk tidur selama 15 – 30 menit. Akan tetapi sebuah riset juga menyebutkan bahwa tidur siang selama 1 jam akan memberikan dampak perbaikan dan peningkatan fungsi kognitif lebih baik dari tidur siang hanya selama 30 menit. Namun tentunya hal ini harus disesuaikan dengan waktu yang Anda miliki. Jika waktu yang tersisa hanya 15 menit, manfaatkanlah untuk tidur. Cobalah untuk memejamkan mata dan rileks hingga Anda terlelap. Rileks membantu untuk mengurangi stress dan menyegarkan pikiran Anda. Hal ini tentunya akan memberikan Anda nergi lebih banyak untuk menyelesaikan pekerjaan sampai jam kerja berakhir.


Mungkinkah dilaksanakan dan bagaimana?


Beberapa perusahaan di Jepang menyediakan ruangan bagi karyawan yang ingin tidur siang. Bahkan di Cina, ada hukum yang menjamin waktu untuk istirahat sejenak setelah makan siang. Di kota-kota besar di Spanyol, banyak restoran yang menyediakan tempat bagi karyawan untuk tidur sejenak setelah makan siang. Sudah sejak lama tidur siang jadi kebiasaan masyarakat di kota-kota di Eropa. Mulai banyak manajemen perusahaan yang memperhatikan kebutuhan tidur siang karyawan karena lagi-lagi sebuah penelitian membuktikan kalau pekerja yang terlalu lelah bisa merugikan perusahaan hingga USA $150 milyar karena productivitas yang berkurang.


Bagaimana di Indonesia?


Di Indonesia rasanya belum ada perusahaan yang menerapkan kebijakan untuk tidur siang. Alhasil, karyawan harus pandai-pandai memanfaatkan waktu istirahat yang ada untuk tidur siang. Karena waktu terbaik untuk tidur siang adalah sekitar jam 1 – 3 siang, cobalah untuk menyisihkan waktu setelah makan siang untuk memejamkan mata sejenak, walaupun waktu yang tersisa hanya 5 menit. Padamkan lampu ruangan atau carilah ruangan yang minim cahaya dan suara karena kedua faktor ini membantu untuk terlelap lebih cepat.


Jika Anda tidak memiliki waktu sama sekali untuk tidur siang atau merasa tidak nyaman melakukannya di tengah hingar bingar kantor, cobalah untuk melakukan meditasi. Hal ini memberikan kesempatan bagi tubuh untuk istirahat dan membantu memproduksi gelombang otak yang sama seperti saat kita tidur.


Job Vacancy , Career , Indonesia Job


Bookmark and Share


Tidak ada komentar:

Posting Komentar