Selasa, 31 Agustus 2010
Buka Puasa Bersama Swiss -Belhotel
Acara ini terselenggara sebagai bentuk kepedulian Swiss-Belhotel Mangga Besar Jakarta kepada masyarakat sekitar. Selain itu, manajemen dan karyawan juga membagikan bingkisan lebaran kepada anak-anak dari Panti Asuhan Nuruh Iman Menteng Raya.
Selama bulan suci Ramadhan, Swiss-Belhotel Mangga Besar Jakarta menawarkan berbagai paket promo menarik, seperti: Crystal Kafe yang berlokasi di lantai dua, menawarkan sajian istimewa bagi tamu, seperti Buffet Makan Siang Sepuasnya dengan harga Rp. 77.777nett/ orang dan juga Buffet Buka Puasa Bersama Makan Berlima Gratis 1 orang dengan harga Rp. 88.888 nett/ orang termasuk tajil, kopi & teh dan tempat sholat.
Sumber: OpenRice.com
Lihat Juga:
Restaurant
Restoran
Cafe
Senin, 30 Agustus 2010
Tips Sehat Selama menjalankan Puasa
Hindarilah:
1. jenis makanan yang digoreng dan berlemak,
2. makanan yang mengandung banyak gula,
3. makan terlalu banyak saat sahur,
4. terlalu banyak minum teh saat sahur, teh mengeluarkan urin bersamaan dengan mineral garam yang dibutuhkan tubuh sepanjang hari,
5. merokok.
Makanlah:
1. makanan yang mengandung karbohidrat pada saat sahur sehingga rasa lapar dapat dihindari,
2. kurma adalah sumber yang tepat mengandung gula, fiber, karbohidrat,potassium dan magnesium,
3. kacang almond kaya protein dan fiber yang rendah lemak,
4. pisang mengandung potassium, magnesium dan karbohidrat.
Minumlah:
* sebanyak mungkin air putih atau jus buah antara waktu setelah berbuka dan sebelum tidur agar tubuh maksimal menyerap cairan.
Sumber: Openrice.com
Lihat Juga:
Restaurant
Restoran
Cafe
Minggu, 29 Agustus 2010
Banquet
Banquets have been used as a formal occasion for thousands of years. Royalty and higher classes have frequently thrown banquets for special events, such as birthdays, weddings, betrothals, and holidays. Some banquets are used to signing a treaty or agreements of some sort.
Business banquets are a popular way to strengthen bonds between businessmen and their partners. It is common that a banquet is organized at the end of an academic conference.
A luau is one variety of banquet originally used in Hawaii.
The Nei Mongol provincial government in China levies a tax on banquets.
Source: Wikipedia
See Also:
Restaurant
Restoran
Cafe
Kamis, 26 Agustus 2010
How to Take Your Career International
by JoVon Sotak, FindtheRightSchool.com
You like what you do, but your job has become a little, well, blah. Or maybe you're just getting started in your career. Why not go international? If the idea of a new career overseas, or expanding your current career beyond U.S. borders, sounds appealing, read on to find out what sectors are hot in the international market--and which skills you need to go global.
What's hot
Juan Morales, the managing director for Stanton Chase International's Miami office (Stanton Chase builds management teams for companies throughout the world), says that several sectors are making a comeback, even sectors like finance, where the outlook has until recently been "dismal." "Overall, globally, consumer products, financial services, and life sciences are where we're seeing growth. The logistics and transportation sector is starting to come back. A lot of that has to do with industrialization in other countries and the movement of goods. Technology is also making a come back in terms of growth," says Morales.
Where's hot
Professionals in the know agree that China is hot. ABC News recently reported that China's economy is now the world's second largest and is growing at a rate of 9.3 percent, compared with economic growth of 3.8 percent in the United States. Morales says sectors to watch in China include luxury consumer products and financial services. There is also demand for top-level sales people who can speak Chinese.
Duncan McCampbell, of McCampbell Global in Minneapolis, a business consultancy that helps American businesses find overseas growth opportunities, notes that a rapidly growing middle class in China is fueling the leisure industries. More-esoteric professionals, such as museum curators and travel agents, are also in demand, as are commercial property managers.
According to Morales, these places and industries are also worthy of your attention:
The Czech Republic is showing growth and is in need of senior management to take on leadership roles and manage growing companies.
The financial-services and consumer-products markets in Dubai are growing.
Africa, particularly Lagos and Johannesburg, have industrial- and consumer-product industry growth, in addition to banking.
Consumer-products and financial sectors in Australia are also growing.
The economy in Brazil is "dynamic" and is experiencing growth in just about every sector including finance, operations, sales, and human resources.
Language barriers?
Working in another country raises the issues of language. America has been considered almost chronically monolingual, but that may be shifting. According to an April 2010 report from the U.S. Census Bureau, a lot more people are speaking a language other than English at home. That number has more than doubled in the past 30 years--and is rising at a pace four times faster than the nation's population growth.
Though English has been and continues to be the international language of business, professionals working in other countries frequently need to be able to communicate with coworkers and with customers. Lynne Sarikas, executive director of the MBA Career Center at Northeastern University in Boston, said that language competency can be a challenge when helping MBA graduates find international employment. "When there are students who have those language skills, they are in high demand," says Sarikas, who also noted that South America's job market is largely "untapped."
If you're considering an international job search, knowledge of language, as well as cultural customs, employment law, and visa requirements, can be crucial. According to Morales, "the little nuances of culture can make or break [an individual's] success in that environment. The world doesn't revolve around the U.S. any more. Cultural sensitivity is something people need to be aware of if they want to be successful in their careers in global or international kinds of roles."
Going global
If you need to take a little time to prepare for an international move, and your current company doesn't have any international offices, keep your eyes on jobs with companies that do. Sarikas recommends that her school's MBA graduates work in a company's U.S. office before going abroad, so that they can learn the company culture and make some internal contacts. Also, try to get on a project team so that you can get international exposure and build up your experience, recommends Morales. If you're not ready to strike now when these countries' sectors are hot, you can be ready when sectors in other countries come around.
Cake
Cake is often the dessert of choice for meals at ceremonial occasions, particularly weddings, anniversaries, and birthdays. There are countless cake recipes; some are bread-like, some rich and elaborate and many are centuries old. Cake making is no longer a complicated procedure; while at one time considerable labor went into cake making (particularly the whisking of egg foams), baking equipment and directions have been simplified that even the most amateur cook may bake a cake.
Source: Wikipedia
See Also:
Nasi Goreng
Nelayan Restoran
Laguna
Selasa, 24 Agustus 2010
Menikmati Nasi Kapau Saat Berbuka
Menurut informasi yang saya kumpulkan, ada beberapa lauk khas Kapau, yaitu: gulai tambusu (usus sapi/kerbau diisi campuran telur, kentang, dan tahu) serta gulai tunjang (lutut dan kikil sapi). Sayur nangka muda khas Kapau pun beda, karena memakai tambahan rebung dan kacang panjang.
Sekalipun buka tiap hari -sejak petang hingga lewat tengah malam - tetapi kawasan ini selalu ekstra ramai pada saat Ramadhan. Puluhan lapak pedagang kudapan dan makanan tertebar di ruas jalan yang tidak terlalu panjang itu. Beberapa meja makan dengan kursi-kursi ditata di atas kaki lima. Siap menyambut para tamu yang akan berbuka puasa di sana.
Setiap penjual mempunyai hidangan andalan masing-masing. Misalnya, satu kedai dianggap paling terkenal untuk gulai tunjang dan gulai tambusu-nya. Kedai yang lain menampilkan urap dan ikan bilis balado sebagai sajian utama. Di tempat lain lagi diantre orang yang ingin makan ayam bakar dan ikan bakarnya. Masing-masing pelanggan sudah tahu apa yang akan mereka cari bila mereka berkunjung ke salah satu lapak.
Percayalah, Anda akan kebingungan memilih makanan apa yang akan disantap untuk berbuka. Semua yang tersaji di sana terlihat sangat menggiurkan. Bawal panggang, ikan kembung panggang, dan ayam panggang yang tergantung-gantung tampak bagai melambai-lambai. Berbagai panci berisi bermacam-macam gulai membuat liur Anda mengembang di rongga mulut. Belum lagi dendeng batokok, sambal goreng udang, rendang, dan belasan jenis masakan yang semuanya ingin dipilih. Petai rebus, petai bakar, bahkan petai mentah yang bergantungan di sana pun berebut minta perhatian.
Sepuluh menit menjelang saat Magrib, para pedagang semakin sibuk mempersiapkan makanan untuk disantap di tempat. Para tamu sudah duduk manis menghadapi segelas minuman panas, berbagai kudapan manis sebagai tajil, dan juga seporsi nasi dan lauk-pauknya.
Suasana berbuka puasa di sudut Jalan Kramat Raya itu memang sungguh meriah. Beberapa meja 'diduduki' oleh sekelompok warga keluarga besar yang merayakan buka puasa dengan penuh keakraban. Bahkan orang yang belum saling mengenal pun menjadi akrab setelah duduk semeja. Berbagai hidangan lezat terus mengalir ke meja-meja panjang yang semakin dipadati pengunjung.
Begitu azan terdengar berkumandang, pengunjung segera membatalkan puasa dengan minum air, diiringi berbagai kudapan yang banyak dijajakan di sana. Kudapan yang paling populer adalah lamang jo tapai dan bubur kampiun. Kudapan khas Minang lainnya adalah lupis ketan, lapek bugih, serabi, jongkong, keripik sanjai (dari singkong berbumbu pedas), dan karak kaliang. Onde mande, lamaknyo!
Jangan lewatkan katupek katan yang khas Kapau, yaitu ketupat ketan berukuran kecil yang dimasak dalam santan berbumbu. Ketupat ketan adalah versi rebus dari lemang. Paling cocok ketupat ketan ini dipakai untuk makan itiak lado mudo yang juga merupakan salah satu sajian populer di "Zona Buka Puasa Kramat Raya" ini. Rata-rata, untuk berbuka puasa di sini, setiap orang menghabiskan antara Rp 25-50 ribu – bergantung jenis dan jumlah lauk yang diambil.
Para pedagang makanan di sudut Jalan Kramat Raya ini akan terus berjualan sampai saat makan sahur. Selain untuk berbuka puasa, tempat ini juga ramai dikunjungi orang untuk makan sahur pada dini hari.
Ramadhan kareem, saudaraku. (Bondan Winarno)
( eka / Odi )
Sumber: Detikfood
Lihat Juga:
Nasi Goreng
Nelayan restoran
Laguna
The Dim Sum Guide
By: Grant Y
If you’ve ever ventured into an authentic Chinese restaurant or have passed by one on the weekend, you’ve probably seen or heard of the phrase “dim sum”. For many people, the strange phrase alone is enough to cause eyebrows to arch, heads to shake and stomachs to become uneasy. While it’s completely natural to err on the side of caution when it comes to new and exotic foods, the good news is that dim sum is probably some of the best-tasting Chinese food that you’ll encounter in your adventures.
So what exactly is dim sum, you ask? It’s been described as the Chinese version of tapas (small plates of Spanish dishes), or small delicacies or snack food. Usually offered during weekend brunch, dim sum is a collection of small Chinese dishes that are usually steamed, baked or fried. Dim sum often features meat dishes, pastries and desserts that you won’t normally see on a restaurant menu otherwise.
Whether you are completely new to dim sum or are an experienced foodie looking to expand your taste buds, our guide will walk you through the perils, pitfalls and joys of finding the best dim sum around. So sit back, relax and let’s begin!
Source: www.chefseattle.com
Cheesesteak
The cheesesteak was developed in the early 20th century "by combining frizzled beef, onions, and cheese in a small loaf of bread," according to a 1987 exhibition catalog published by the Library Company of Philadelphia and the Historical Society of Pennsylvania.
Philadelphians Pat and Harry Olivieri are often credited with inventing the sandwich by serving chopped steak on hoagie rolls in the early 1930s. They began selling this variation of steak sandwiches at their hot dog stand near south Philadelphia's Italian Market. They became so popular that Pat opened up his own restaurant which still operates today as Pat's King of Steaks. The sandwich was originally prepared without cheese. Olivieri claims provolone cheese was first added by Joe "Cocky Joe" Lorenza, a manager at the Ridge Avenue location."
Pat's and Geno's Steaks have a highly publicized rivalry. They are located across the street from each other on 9th Street and Passyunk Avenue in South Philadelphia. Cheesesteaks have become popular in restaurants, cafeterias and food carts throughout the city with many locations being independently owned family run businesses.Variations of cheesesteaks are now common in several fast food chains. Versions of the sandwich can also be found in locations ranging from bars to high-end restaurants.
Source: www.wikipedia.com
Sushi Rice
Sushi is made with white, short-grained, Japanese rice mixed with a dressing made of rice vinegar, sugar, salt, and occasionally kombu and sake. It has to be cooled to room temperature before being used for a filling in a sushi or else it will get too sticky while being seasoned. Traditionally, the mixing is done with a hangiri, which is a round, flat-bottom wooden tub or barrel, and a wooden paddle (shamoji).
Sushi rice (sushi-meshi or su-meshi 酢飯) is prepared with short-grain Japanese rice, which has a consistency that differs from long-grain strains such as those from India, Thailand, and Vietnam. The essential quality is its stickiness or glutinousness. Rice that is too sticky has a mushy texture; if not sticky enough, it feels dry. Freshly harvested rice (shinmai) typically contains too much water, and requires extra time to drain the rice cooker after washing. In some fusion cuisine restaurants, short grain brown rice and wild rice are also used.
There are regional variations in sushi rice and, of course, individual chefs have their individual methods. Most of the variations are in the rice vinegar dressing: the Kanto region (or East Japan) version of the dressing commonly uses more salt; in Kansai region (or West Japan), the dressing has more sugar.
Source: www.wikipedia.com
Singapore's Satay
Satay is one of the earliest foods to be associated with Singapore; it has been associated with the city since the 1940s. Previously sold on makeshift roadside stalls and pushcarts, concerns over public health and the rapid development of the city led to a major consolidation of satay stalls at Beach Road in the 1950s, which came to be collectively called the Satay Club. They were moved to the Esplanade Park in the 1960s, where they grew to the point of being constantly listed in tourism guides.
Open only after dark with an "al fresco" concept, the Satay Club defined how satay is served in Singapore since then, although they are also found across the island in most hawker stalls, modern food courts, and upscale restaurants at any time of the day. Moved several times around Esplanade Park due to development and land reclamation, the outlets finally left the area permanently to Clarke Quay in the late 1990s to make way for the building of the Esplanade - Theatres on the Bay.
Several competing satay hotspots have since emerged, with no one being able to lay claim to the reputation the Satay Club had at the Esplanade. While the name has been transferred to the Clarke Quay site, several stalls from the original Satay club have moved to Sembawang in the north of the city. The satay stalls which opened at Lau Pa Sat are popular with tourists. Served only at night when Boon Tat Street is closed to vehicular traffic and the stalls and tables occupy the street, it mimics the open-air dining style of previous establishments.
Other notable outlets include the ones at Newton Food Centre, East Coast Park Seafood Centre and Toa Payoh Central.
The common types of satay sold in Singapore include Satay Ayam (chicken satay), Satay Lembu (beef satay), Satay Kambing (mutton satay), Satay Perut (beef intestine), and Satay Babat (beef tripe).
Singapore’s national carrier, Singapore Airlines, also serves satay to its First and Raffles Class passengers as an appetizer.
Source: www.wikipedia.com
Senin, 23 Agustus 2010
Menyantap Menu Istimewa di Lombok
Sebuah resto dan cafe yang memiliki outdoor setting. Di mana kursi-kursi dan meja-meja makan diletakkan di bibir pantai, seperti di Jimbaran Bay, Bali. Dilengkapi lilin yang berpendar lembut. Kami menikmati fruit punch sembari memandang langit jingga pelan-pelan berganti warna menjadi biru pekat dan gelap.
Resto ini memiliki sajian eccletic serta beberapa menu nasional dan menitikberatkan sajian pada pizza yang dimasak pakai oven berbahan bakar kayu. Pilihan kami jatuh pada paket bebek goreng dengan nasi.
Di kesempatan dinner lainnya, kami bertandang ke Lotus Restaurant. Sebuah tempat makan yang membuat kami selalu ingin datang kembali, setiap kali berkunjung ke Lombok. Dengan setting menghadap bibir pantai, interior resto ini senada dengan chain Lotus Restaurant yang ada di Ubud. Baik di kawasan Monkey Forest maupun Jalan Raya, yang berlokasi dekat Pura Saraswati.
Meja ditutup dengan ubin keramik bergambar teratai dan daunnya serta seekor kodok. Sementara wadah lilin dan vas bunganya melukiskan kelopak-kelopak teratai. Resto ini juga memiliki chain di Singapura.
Sebagai appetizer, favorit kami adalah cheese samosa. Bentuknya tak beda dengan samosa berbentuk segitiga. Tapi isinya keju yang langsung lumer di lidah begitu digigit. Hidangan ini disajikan dengan saos chutney plum. Terbuat dari buah plum segar dicincang, yang dimasak dengan cabe merah dan gula hingga menghasilkan saos bertekstur kasar.
Beranjak ke main course, kami memilih sirloin steak dengan saos mushroom. Kadang-kadang juga black pepper sirloin steak atau chicken cordon bleu. Bila tengah merindukan citarasa makanan lokal, opsi kami Ayam Betutu, Grilled Fish a'la Jimbaran atau Nasi Campur Bali.
Berangkat dari chain Lotus Restaurant yang bermarkas di Pulau Dewata, tak heran kalau sajian Nasional mereka juga khas Bali. Ayam Betutu sajian Lotus Restaurant Senggigi sudah mengalami modifikasi sedemikian rupa, hingga pedasnya tak begitu menyengat.
Cara penyajiannya, ayam ditempatkan dalam sebuah bowl bersama nasi putih dan lawar sayuran.
Sementara Grilled Fish a'la Jimbaran, tak lain seekor ikan kakap merah utuh yang dibakar sambil dibubuhi cabe giling, bawang putih, sedikit kecap manis dan mentega serta dikucuri jeruk nipis sebelum dihidangkan dalam piring datar model daun teratai. Padanannya nasi putih tabur bawang goreng, lawar sayuran serta sambal bajak.
Sedangkan Nasi Campur Bali nya tak banyak berbeda dengan nasi campur Bali pada umumnya. Berupa hidangan sepinggan [one dish meal] berisi nasi putih dilengkapi lawar sayuran, goreng tahu-tempe, kerupuk, sambal, kakap dimasak santan serta sate ayam -khusus ayam ini, juga modifikasi. Umumnya, satenya berupa Sate Pusut [sate ikan] dan masih ada tambahan item berupa sayatan-sayatan daging babi.
Hidangan serba sedap ini kami tutup dengan dessert Apfelstrudel. Apel bercitarasa asam yang ditumis bersama bubuk kayumanis, gula pasir dan kismis, lalu dibalut dengan adonan pastry serta dipanggang. Penyajiannya ditaburi bubuk gula halus, ditambah satu scoop es krim vanilla.
Sumber: Wikipedia
Lihat Juga:
chinese food
cake
pizza
Minggu, 22 Agustus 2010
Sebuah Buku Tentang Syukur
By: Ratih
M.J Ryan menulis buku dengan proses panjang. Lucunya, pada saat ia sedang memberi sentuhan akhir pada bukunya, ia buka kue keberuntungan yang pas dengan tulisannya. Di sebuah restoran yang menyediakan chinese food, ia baca isi kue. Tebak apa isinya? “Stop searching. Happiness is just next to you.” Kebahagiaan memang seringkali dicari orang diluar dirinya. Padahal setiap peristiwa yang kita alami tidak selayaknya hanya dilihat sebagai hal negatif. Bagi seorang pesimis, sesuatu yang berjalan lancar hanyalah merupakan kebetulan selanjutnya keburukan menanti. Pada dasarnya, sikap optimis akan kehidupan yang lebih baik, sikap syukur dan selalu lihat sukses yang telah diraih merupakan cara untuk berbahagia.
Pengalaman buruk dalam hidup yang dialami M. J Ryan membuatnya selalu mencari arti kebahagiaan. Keluarga dan teman-teman menjadi tempat pencariannya. Bagaimana mungkin orang lain merasa baik-baik saja, sementara M. J Ryan merasa selalu menderita? Maka ia bertanya-tanya dan mencari jawaban yang benar dengan menjadikan orang-orang sekelilingnya sebagai guru kehidupan. Meski pada akhirnya M. J Ryan mampu bersikap lebih positif, namun tak menjadikannya seorang ahli dalam menjalani kehidupan. Hanya saja, sikap positif dan bersyukur itulah yang sepatutnya kita tiru. Sebuah buku menarik yang dia tulis justru menguatkannya. Ia sadar bahwa orang-orang yang dijadikannya guru justru mereka yang mengalami tantangan berat selagi usia muda. Rasa sakit yang dialaminya mungkin saja tak sebanding dengan sakit yang dialami keluarga dan teman-temannya.
Buku M. J Ryan dijadikan referensi bagi mereka yang ingin menyembuhkan diri dari luka. Maka, buku ini bukanlah buku yang habis sekali baca. Namun buku yang perlu direnungi setelah dibaca satu kali. Bahkan relasinya, Sue Bender merekomendasikan buku ini dibaca setiap hari agar tetap semangat hadapi hari. Jika ingin merasakan efek luar biasa dari sikap syukur, buku ini memang pilihan tepat.
Daftar Pustaka:
Ryan, M. J. 1999. Attitudes of Gratitude: How to Give and Receive Joy Every Day of Your Life. Boston: Conari Press.
Leuit: Sedia Makan Sebelum Kelaparan
By: Ratih
Soal kebiasaan makan membutuhkan penelitian yang serius sebab hal ini melibatkan berbagai macam aspek budaya masyarakat yang bersangkutan. Soal makan bukan sekedar makan. Ada nilai-nilai yang dianut masyarakat tertentu sehingga makan bersama merupakan sesuatu yang bernilai sosial. Bukan sekedar demi kepentingan makan hari ini saja, kebiasaan menyimpan persediaan makan telah ada sejak ribuan tahun lalu. Lumbung padi merupakan salah satu contoh cara manusia simpan persediaan makan untuk beberapa lama. Pada masyarakat sunda di desa-desa, lumbung padi atau leuit memiliki beberapa kategori khusus. Ada 6 jenis leuit, yaitu:
1.Ratna laten adalah lumbung padi terbesar untuk menyimpan padi pupuhu sekaligus tempat untuk melaksanakan ritual ;
2.Leuit rumbia untuk menaruh padi huma (biji padi yang ditanam di ladang);
3.Leuit biang untuk menaruh padi sawah(benih nandur/ tanam sambil mundur);
4.3 buah leuit pangiring sebagai lumbung padi cadangan bila leuit yang lain penuh.
Tentunya perbedaan fungsi setiap leuit mencirikan pula stratifikasi sosial atau tingkatan yang ada dalam masyarakat tersebut. Rakyat biasa tidak bisa seenaknya mengambil padi persediaan milik pupuhu. Ratna laten idealnya memang bukan miliknya pribadi, meski pupuhu mendapat keistimewaan sebagai pemimpin. Seandainya ratna laten hanya dimiliki pupuhu, tentu tidak akan dijadikan sebagai tempat ritual yang bisa dimasuki orang lain dalam rangka perayaan setelah panen. Sayangnya, nilai-nilai sosial dalam masyarakat sunda sekalipun di desa semakin luntur. Kepemilikan bersama bukan lagi menjadi tujuan utama produksi makanan di desa. Semua tergantung usaha sendiri, bergerak masing-masing dalam memproduksi dan mengkonsumsi makanan.
Maka dapatkah kebiasaan makan berubah dengan mudah seiring dengan maraknya jenis makanan baru dari kota? Tentu saja, hal ini tergantung dari kelompok sosial yang mana seorang anak desa berasal. Bila ia berasal dari kelurga kaya raya yang memonopoli kepemilikan sumber pangan di desa, maka bisa jadi akses untuk mengenal makanan fast food demikian mudahnya. Namun, bagi masyarakat kelas bawah yang makan sehari-hari pun sulit, fast food ibarat makanan dari surga yang harga dan rasanya hanya diketahui dari mulut orang lain. Bayangkan saja, orang-orang kecil yang tidak memiliki pekerjaan hanya mengandalkan kemampuan mereka mencari makanan dari sungai atau kebun. Ikan yang bisa ditangkap atau umbi-umbian yang bisa dicerabut akarnya lalu diolah untuk makan sehari-hari. Untunglah kepedulian para pemilik restoran besar pada masyarakat yang kekurangan seperti itu sudah mulai terlihat. Misalnya saja, kegiatan-kegiatan sosial yang mereka programkan pada waktu tertentu. Program ini biasanya melibatkan selebritis yang turun desa. Acara rakyat yang merakyat justru semakin membesarkan nama restoran yang sebelumnya tak pernah tersentuh masyarakat desa. Kita nantikan gebrakan-gebrakan mengejutkan lainnya dari restoran sebagai leuit orang kota.
Daftar Pustaka:
Counihan, Carole and Penny Van Esterik (eds). 2008. Food and Culture: A Reader. New York: Routledge
Lihat juga: minuman, ice cream, ramen
Rebus atau Panggang? Pilih Olah Makanan Terkait Gengsi dan Tabu
By: Ratih
Pilihan soal makanan yang direbus atau dipanggang sebenarnya sepele bagi kita. Kita pilih soto dengan potongan daging kecil yang direbus karena kita ingin makan siang dengan menu ini. Lalu kita pilih steak untuk makan malam karena kita terbayang rasa lezat daging has dalam nan empuk yang disajikan dengan saus lada hitam, misalnya. Chinese food atau western food tak masalah. Berbeda dengan masyarakat di ujung sana, di negeri antah berantah pada masa lalu atau masa kini. Pilihan soal makanan yang direbus atau dipanggang menjadi penting karena berkaitan dengan konsep hidup mereka. Soal gengsi dan tabu.
Linguistik mengenal konsep konsonan dan vokal. Konsep ini dikenal pula dalam dunia kuliner. Konsonan bisa diartikan sebagai sesuatu yang tertutup sedangkan vokal berarti terbuka. Segala hal yang berhubungan dengan tata cara masak yang sekiranya tabu, tidak akan dilakukan. Misalnya saja, pilihan antara membakar dan merebus pada suku asli di New Caledonia berkaitan dengan hubungan mereka antara alam dan teknologi. Penggunaan panci dan alat panggang merupakan sebuah gengsi tersendiri. Sebuah bukti peradaban. Teks dari Aristoteles yang ditemukan oleh Salomon Reinach mengindikasikan bahwa orang Yunani dahulu kala selalu memanggang makanan. Suku Poconachi di Meksiko panggang makanan hanya setengah matang karena setengah matang berarti berada di tengah-tengah dunia.
Makanan yang direbus merupakan “endo-cuisine” disediakan untuk kepentingan domestik, kelompok kecil, sedangkan makanan yang dipanggang ialah “exo-cuisine” yang disajikan untuk para tamu. Di Perancis, ayam rebus untuk keluarga sedangkan daging panggang untuk perjamuan tamu.
Pada Suku Guayaki di Paraguay, mereka panggang semua makanan, kecuali saat sebuah ritus kelahiran anak, daging harus direbus. Sedangkan suku Caingang di Brazil melarang daging rebus untuk para janda dan duda atau siapapun yang sudah membunuh musuhnya (Strauss. 1997).
Waduh, serem juga ya Suku Caingang..melibatkan soal bunuh membunuh segala dengan makanan. Pastinya kita disini tidak berhubungan dengan gengsi atau tabu dalam memilih makanan, kecuali tempat makan mana yang kamu pilih. Soal jenis makanan tergantung selera. Beruntunglah kita tidak memiliki aturan baku seperti di masyarakat lainnya yang telah disebutkan tadi. Mau makan apapun tak terkait dengan norma. Jadi nikmati makanan yang jadi pilihan kamu, tentunya dengan pertimbangan rasa, harga dan suasana restoran yang akan didatangi.
Daftar Pustaka:
Levi- Strauss, Claude. 1997. “The Culinary Triangle” dalam Food and Culture. Carole Counihan and Penny van Esterik (Editor). Oxon: Routledge.
Beruang Tak Lewatkan Peluang, Harimau Suka Buruan yang Wow
By: Ratih
Saat ini dongeng sebelum tidur semakin jarang dilakukan karena banyaknya media elektronik yang “menemani” anak sebagai pengantar tidur. Padahal dongeng sebelum tidur merupakan salah satu cara internalisasi nilai atau penanaman norma sejak dini. Bagi kamu yang masih punya adik kecil, keponakan atau bahkan sudah punya anak, anak-anak murid (kalau cucu belum kali ya.. we're not that old...). Salah satu cerita ini merupakan kisah klasik dari Cina yang bagus untuk diceritakan pada mereka. Dongeng ini saya baca dalam salah satu buku Cina.
Seekor beruang berdiam diri di pinggir sungai. Ia makan ikan-ikan kecil yang lewat dalam sungai tersebut. Perlahan tapi pasti dia selalu mendapatkan makanan meski apa yang dia peroleh bukan ikan-ikan besar. Hal ini diketahui oleh seekor harimau yang selalu mendapatkan buruan yang besar. Harimau merasa heran dengan beruang yang mau saja makan ikan-ikan kecil.
“Beruang..apa yang kau lakukan disini? Apa yang kau dapat tak sebanding dengan pengorbanan kamu berdiri terus di pinggir sungai. Lebih baik kamu berburu denganku. Aku biasanya mendapatkan rusa besar dalam satu kali buruan,” ajak Harimau pada Beruang.
“O ya? Rusa itu kamu peroleh kapan saja?” tanya Beruang mulai tertarik dengan tawaran Harimau.
“Tentu saja tidak, kita harus memiliki strategi yang matang, tim yang solid dan mau menunggu karena rombongan rusa hanya lewat satu kali sebulan.”
“Satu kali sebulan?” Beruang mulai berpikir, pilihan mana yang lebih baik, ikan kecil yang sudah pasti ia peroleh atau rusa besar yang hanya satu kali dalam sebulan? Bagaimana dengan hari-hari selama bulan tanpa korban buruan? Beruang ini bukan jenis beruang yang hibernasi selama 3 bulan setelah memperoleh makanan. Beruang ini hanyalah beruang biasa yang hidup seperti layaknya hewan hutan lainnya, hari-hari dilalui dengan bangun dan tidur. “Seandainya aku beruang yang bisa hibernasi, tentu aku akan ikut harimau. Ah, lihatlah tubuh harimau itu begitu kurus kering, mungkin karena ia hanya mau menikmati buruan besar saja,” pikir beruang.
“Wah..sebulan sekali? Maaf ya harimau aku tidak bisa menjadi harimau yang gesit berlari. Aku juga tidak sepintar kamu dalam berstrategi menangkap rusa, aku juga tidak punya tim yang solid untuk menangkap rusa. Lagipula, aku takkan melepas ikan-ikan kecil ini untuk rusa yang belum tentu ada setiap hari. Tubuhku menjadi sebesar ini karena aku setiap hari memakan ikan kecil yang bisa kuperoleh. Aku tak memimpikan buruan besar yang tak mungkin kuperoleh dengan diriku berkemampuan seperti ini.”
Harimau merasa heran dengan keputusan beruang menolak ajakannya yang menggiurkan. Beruang merasa tak rugi apapun karena menolak ajakan harimau. Nah, dari ilustrasi ini coba tanyakan pada anak-anak kecil yang didongengi, mau menjadi seperti hewan apakah ia? Tentu saja, setiap jawaban tak ada yang benar atau salah. Pilihan untuk menjadi salah satu hewan pastinya beralasan, tergantung dari kemampuan masing-masing. Beruang menolak ajakan harimau karena dia hanya mau menjadi beruang penyuka ikan yang baik, harimau mengajak beruang karena dipikirnya ia memiliki buruan besar yang biasanya diinginkan juga oleh hewan-hewan lain. So, just be yourself. Be your best self.
Lihat juga: seafood, loewy, table 8
Kamis, 19 Agustus 2010
makanan khas ngawi
Bila anda ada waktu, di sebelah selatan Puskesmas Bringin, Kecamatan Bringin ada ayam panggang Ndeso, di warung Pring Kuning. Ayam panggang memiliki aroma yang khas, dihidangkan dengan lalapan dan sambel korek yang mantab padasnya. Sambal korek adalah sambal dengan bahan dasar cabe, bawang putih dan sedikit bumbu rahasia. Di malam hari, bila anda menginap di Ngawi, jalan-jalanlah kearah alun-alun Ngawi, berbagai hidangan khas kaki lima tersaji disana. Saat ini di Ngawi juga memiliki berbagai franchise penjual makanann, diantaranya : bakso kepala sapi, bakso kutho cak to Malang, bebek goreng H. Slamet Kartasura, soto Lamongan Cak Hasan dan beberapa steak dan resto di jalan Ronggowarsito Satu lagi makanan yang menjadi favorit di Ngawi adalah Tempe Kripik. Biasa banyak ditemukan di warung makan, restauran, warung rokok dll. Kripik Tempe Mbah Wo yang bertempat di jl raya Ngawi-Caruban bersebelahan dengan lokasi pasar hewan (pasar legi), rasanya khas renyah gurih sedap dan bentuk kripiknya tipis. Dari segi harga relatif sangat terjangkau sekali, satu plastik isi 10 kripik ukuran P: 9 cm L: 5 cm per bungkus harga Rp. 1.500,-
Sumber: wikipedia
Lihat Juga:
The Cafe
Coffebean
starbucks
Rabu, 18 Agustus 2010
Soto Garasi
Mau makan siang daerah gading?? ada tempat makan soto baru nih di daerah gading. Hayooo yang kantornya daerah gading cobain deh Soto Garasi
Kenapa coba namanya Garasi? tadinya tempat makan ini berada di garasi jadi mungkin yg punya menemukan ide jenius untuk penamaan tempat makannya maka tercetuslah "Soto Garasi". Aneh penjelasannya?? biarin yg penting nyambung hehehehe....
Makanan khas yg ditawarkan pastinya Soto yah gk mungkin spaghetti......Dateng kesana langsung pesen gk usah basa basi langsung ajah pesen Soto Mie-nya minumnya yg paling yahud c untuk makan siang adalah Es Teh Manissss.....manteb deh. Rasa soto yg ditawarkan gk terlalu mengecewakan, rasa sotonya gurih apalagi ditambah perasan jeruk nipis makin bikin selera ditambah campuran daging ayam serta mie kuning yg kenyal + Nasi pastinya.
Untuk tempat lumayan bersih walaupun dia dipinggir jalan bukan berarti tidak memperhatikan kebersihan. Mau pake AC alami ataupun AC bneran juga ada loh jadi gk usah bingung ataupun bimbang klo masih bingung mening duduk atau pegangan ajah (Jayus Mode : ON ). Makan siang rame" disini juga enak karna kapasitas tempat duduk yg mereka sediakan lumayan banyaklah...
Makan disini gk perlu takut kebobolan kantongnya buat makan siang. Soto + Es Teh Manis cuma keluarin kocek 12rb ajah....Soal porsi juga tidak mengecewakan koq...siplah pokoknya
Source: www.id.openrice.com
See also: table 8
Pepenero
My first review! aduh agak grogi de jadinya
hemmm ini kali pertama aku dateng ke PEPeNERO.. diajakin sama tetangga nih, katanya disana makanan italianya mantap~ akhirnya dari GI kita meluncur de ke PEPeNERO.. ga jauh ya ternyata, dari GI tinggal lewat tanah abang trus arah2 ke ambasador, ga jauh darisana keliatan de plang nya kinclong2.. capcuussssss
begitu dateng, semua table udah penuh.. tapi ternyata dapet tempat jg tapi diluar.. next time ga lupa reserved dulu de sebelumnya setelah dpt table, dateng mbak2 kasih menu. menu nya imut de ky dibuat dari kertas daur ulang gt.. btw menunya pake bahasa itali bo! haduh sadisme.. eh setelah diliat2 ada penjelasannya jg pake bahasa inggris dibawahnya.. slamet2 XD tapi tetep aja setelah baca2, aku bingung mau pesen apa.. tanya2 deh sama mbak2nya akhirnya.. mbak kalo mau yg bla bla blaa.. pesennya apa ya? akhirnya di rekomendasiin utk order ini itu.. ramah banget mbak nya
sambil order2 makanan,ada mbak lain yg dateng ngasi semacam appetizer gitu, isinya roti2 dan kue kering mirip stik keju, plus ada bruschetta tomat masing2 sebanyak 3 buah,, bingung dong, aku tanya deh itu compliment ya? *kepedean* eh bener bo compliment! enak2 lohhh
nah setelah ditimang2,ini makanan yang kami order :
Filleto Ai Funghi - 89k
pesenan tetangga dan cowo ku.. tenderloinnya itu hmmmmmmmmmmmmmmm *speechless* dagingnya tebelll,berasa gurih diluar, lembut bgt di dalem.. rasa bumbu2nya jg ngeresap banget sampai ke tengah daging,.. sausnya mantap,soal rasa dan kelembutan ga kalah sama steak yang 400k.. oya steak ini ditemenin sama mashed potato.. gravy nya jg mantap.. recommended banget menurut aku :thumbup:
Maltagliati Stracicati - about 50k
km doyan pasta dengan saos bolognaise dan taburan keju mozarella? hmm ini pas banget buat km! pertama nyicip, rasanya meleleh ky tu keju mozarella *lebaiii* enak banget bo! buat yang suka pedas, jangan lupa order ke waiterss nya ya minta yg pedas ;)
minuman yang kami pesen agak standard nih,, soale tadi abis ngopi di starbucks, ga mau minum yang blended/latte2 lagi jadinya..
mojito - lupa liat harganya
twinings green tea - about 25k
bir bintang large - lupa liat harganya
setelah selesai makan, aku tergoda buat order desert.. passss aja sebelum aku minta buku menu, dateng waiterss bawa 3 gelas kecil isinya ky coklat mousse gitu anterin ke meja.. bingung de aku, latah aku tanya.. "mbak,ini compliment lagi?" iyah bo ternyata dapet compliment lagi! yaampunn senangnya makan disiniiii~^^
setelah dicoba, coklat itu mirip ky fla untuk puding,, jadi ga sekental mousse coklat. kalo aku kira2 ingredients nya dark chocolate,alkohol/rum (soalnya diminum anget2 hehe),sama kacang2an.. enak bangett!! ga nyangka ini bisa jadi compliment.. kalo dijual 40k kali ya harganya
selesai makan,tetanggaku order wine buat bawa pulang.. total kita bertiga makan sekitar 570k.. murah bgt ya +1 botol wine pula
aku pasti balik2 kesana lagi! dan ga lupa reserved sebelumnya biar duduk didalem hehee..
Thanks PEPeNERO~^^
Source: www.id.openrice.com
Wisata Kuliner di Kota Kupang
Lihat Juga:
Nasi goreng
Nelayan Restoran
Laguna
Review From Member6
Pernah tau Pasir Putih di Kemang, nah kalo lo pada lewat sini udh ga bakal nemu yg namanya Pasir Putih, yg dulu nya pasir doank skrg udh jadi bangunan..
Yak sekarang sudah berubah menjadi resto yg bernama D'Spice, dalemnya ga sebesar Pasir Putih gtu, tp nyaman bgt, tetep ada Pool Side nya, jd klo lo bwa cewe kesini di jamin bayar nya doble
Nah waktu itu gw ber3 kesini n makan di pinggir pool side biar dapet foto2 bagus u/ OpenRicers..Ini dia ne yg gw pesen..Cekidot :
Nasi Timbel (IDR 45.000)
Ini dia ne yg gw makan..Waaa...gw jadi kangen sama Ayam Grill & Empal Grill plus Sambel Ikan Teri nya..Ayam & Empal nya enak bgt..Empuk & bumbu nya meresap sampai ke daging. Trus dimakan dengan nasi timbel di temani dengan sambel ikan teri nya..Beeeuuuhhh mantaf..Must try!!
Empal Gentong (IDR 39.000)
Nah ini yg makan temen gw namanya Ari, gw sempet nyobain dikit biar bsa di review di sini. Terus terang gw blm pernah ngerasain empal gentong itu seperti apa. Tapi menurut gw enak, tp kuah nya mirip soto betawi, kentel2..yg peting daging empal nya banyak..mantaf.
Vietnamesse Beef Pho Noodle (IDR 34.500)
Ini makanan temen gw yg satu lagi, dan lagi2 gw cobain..Dasar ga tau malu minta2 molo
Seperti hal nya Pho Noodle yg lain, dengan rasa khas masakan vietnam yg plain alias dengan rasa bumbu yg tidak terlalu menonjol tetapi noodle nya yg khas menjadi cita rasa tersendiri untuk penggemar Pho Noodle. So untuk lo yg penggemar Pho Noodle disini silahkan di coba.
Thai Three in One Salad (IDR 24.000)
Nah ini dia yg disebut iseng2 berhadiah. Nah klo lo pesen ini dgn teman lo ber3. Jgn pilih Papaya salad nya krn ga ada isi daging nya
Kalo yg Mango Slad nya di dalamnya ada udang nya, kalo Thai Salad nya ada beef nya. Mantab dan seger.
Beverages (IDR 24.500)
Rata2 mocktail disini harga nya 24000..seger dan serasa di pantai.
So..this recommended dining with great Place..great taste..
Source: www.id.openrice.com
Review From Member5
Hi all,
One of the best italian food, itulah pendapat saya tentang Nuzzy's mousse and resto ini.
Berikut cerita saya mengenai resto yang satu ini :
Saya ke Central Park Mall karena ada diskon 30% dari Gramedia, tapi karena suasana sore hari itu di toko buku tersebut sangat sangat padat, saya bersama doi tercinta membatalkan niat membeli buku. Dan ternyata tidak hanya di Gramedia saja yang sangat padat tapi hampir seluruh area mall (karena ada event superhero japan dan tentu saja care4 yang selalu rame di akhir pekan). Kami sudah pengap rasanya dan memutuskan pulang saja sambil berjalan2 terlebih dahulu di taman yang ada di salah satu mall terbesar di JakBar ini, tidak sengaja melihat monster2 milik Nuzzy yang lucu2 dan kebetulan di resto ini hanya didatangi beberapa pengunjung serta jauh dari hiruk pikuk manusia, maka kami memutuskan dinner di sini aja.
Resto ini terdiri dari outdoor dan indoor, kami memilih indoor saja karena kami non-smooker. Interior di dalam cukup unik dan suasana sangat comfort. Setelah melihat menu yang cukup besar dan dibingkai, kami memesan Soft Shell Atlantic Crab, Aglio Olio Smoked Beef, Choco Cream Coffee, dan Lyche Strawberry Tea.
Soft Shell Atlantic Crab - 35k
Tidak berasa ini merupakan kepiting soka, kepitingnya dan cangkangnya sangat lembut. Rasanya pas dan menari-nari di lidah. Tapi sayang tepungnya kurang cruncy. But It's perfect snack for starter.
Aglio Olio Smoked Beef - 35k (medium size)
Pasta dengan mushroom dan smoked beef yang dimasak dengan saus aglio (kata waiternya - bawang putih), cabe kering dan cream. Pasta-nya boleh pilih homemade fettucini, regular fettucini, spaghetti, dsb. Untuk homemade fettucini dibagi menjadi 4 warna : kuning, merah, hitam, dan hijau. Warna kuning dan hitam saya lupa kandungannya dari apa, untuk merah dari beef, dan hijau dari spinach. Saya memilih warna merah. Pada saat menu ini datang, warnanya merah semua, mengerikan . Tapi untuk rasa : PERFECTO. Rasanya didominasi oleh asin dan sedikit rasa pedas, tapi sangat pas di lidah. Luar Biasa Uenak . Kami sampai menyesal tidak pesan yang large.
Choco Cream Coffee - 24k
Cokelat, kopi, cream, dan cinnamon berpadu menjadi satu menjadi minuman yang sangat yummy. Saya sebenarnya tidak suka cinnamon tapi dengan adanya cinnamon di minuman ini membuat sensasi yang berbeda. MUST TRY, VERY RECOMMENDED.
Lyche Strawberry Tea - 24k
Teh dengan rasa lyche strawberry ini menyegarkan, tapi tidak special.
Setelah makanan kami yang super lezat di atas habis, kami tertarik untuk mencoba pizza-nya, akhirnya kami memesan Milano Marinara Pizza.
Milano Marinara Pizza - 52k(medium size)
Pizza dengan topping seafood, segala macam seafood ada di atas pizza ini mulai dari cumi sampai oyster. Untuk rasa OK, rasa amis yang biasa ada di seafood pizza masih acceptable. Pinggirannya sangat crunchy. Great Pizza for Seafood Pizza Lovers.
Makanan yang ada di resto ini superb, kami masih mau order menu lain lagi tapi karena mengingat perut yang sudah full kami mengurungkan niat kami. O ya selain Snack ringan, Pasta dan Pizza, terdapat juga soup, salad, burger & sandwich, paela, dan steak. Untuk minuman tersedia juga cocktail dan varian kopi lainnya.
Overall, seperti yang saya katakan di atas, One of the best italian food untuk Nuzzy's resto yang juga memiliki cabang di Napoli dan New York. Sayangnya resto ini terletak agak terpencil, yang membuat para pengunjung mall tidak menyadari kehadirannya.
Tips : kosongkan perut sebelum ke Nuzzy's karena anda pasti akan makan lagi, lagi, dan lagi
Source: www.id.openrice.com
See Also: Tamani
Museum Ramen
The "Shin-Yokohama Raumen Museum" is a unique museum about ramen. In a gallery on the first floor, the museum presents the history of ramen in Japan, including the big success of instant ramen. It displays the variety of noodles, soups, toppings and bowls used across Japan, and shows how the noodles are made. On the two basement floors, visitors can explore a 1:1 replica of some streets and houses of Shitamachi, the old town of Tokyo, circa 1958, when the popularity of ramen was rapidly increasing. Nine ramen restaurants can be found there, each featuring a ramen dish from a different region of Japan. For visitors who wish to try multiple ramen dishes, the restaurants offer "mini ramen" small portions. Tickets for the meals are purchased at vending machines in front of each restaurant before entering.
Source: www.wikipedia.com
Selasa, 17 Agustus 2010
Start Smiling: It Pays to Be Happy at Work
by Vicki Salemi, Forbes.com
For Jackie Donovan, director of marketing and merchandising at Fairway Market, coming to the office every morning is a joy, despite the long hours.
Donovan manages 30 employees and fields approximately 600 e-mails every day. Although she's never worked harder in a role with "no typical hours," she's also never been happier. This happiness, she notes, trickles into her team's productivity and morale as well.
"There's a definite correlation between happiness and productivity on the team," says Donovan.
Jessica Pryce-Jones, the author of "Happiness at Work" and CEO of iOpener, says Donovan isn't alone in her assumptions.
"Happiness at work is closely correlated with greater performance and productivity, as well as greater energy, better reviews, faster promotion, higher income, better health, and increased happiness with life. So it's good for organizations and individuals, too."
The research Pryce-Jones conducted with her team at iOpener showed the old adage is true: The happy worker really is the productive worker.
After building questionnaires, conducting focus groups, and compiling results from 3,000 respondents in 79 countries, her findings proved that happiness has a distinct advantage over unhappiness. "What's the evidence that people who are happy at work have it all? The happiest employees are 180 percent more energized than their less content colleagues, 155 percent happier with their jobs, 150 percent happier with life, 108 percent more engaged, and 50 percent more motivated. Most staggeringly, they are 50 percent more productive, too."
The least-happy workers reported spending 40 percent of their week doing what they're there to do, compared with happy workers, who reported spending 80 percent of their week on work-related tasks. "This means they are putting in only two days a week of real [work], while their happiest colleagues are doing four."
Her results also showed the happiest employees taking 66 percent less sick leave than those who are least happy.
As for pay and promotion, Sonya Lyubomirsky, PhD, professor of psychology at the University of California, has researched happiness and how it pays off, showing positive outcomes when you're happier in the office. According to her faculty website, benefits of happiness include higher income and superior work outcomes (i.e., greater productivity and higher quality of work).
Pryce-Jones adds, "People who are at the top of organizations are significantly happier--about 20 percent--in all our key indicators, like goal achievement, resilience, motivation, and confidence."
On the other hand, if you're unhappy, you'll be "less creative, less able to solve problems--and you're likely to be spreading your misery, too."
Gretchen Rubin, New York Times bestselling author of "The Happiness Project," refers to this as "emotional contagion" by which people can catch the happy, sad, or angry moods of others.
A happy employee will boost the mood of his or her colleagues, so it makes sense that "happy people are good for teams." This is "particularly important when that person is engaged with customers, clients, patients, or a work team."
A Happy Worker Is a Productive Worker
Of course, not everyone can work within the confines of a 9-to-5 schedule, and in instances like this, a little flexibility can go a long way. For Ford employees Julie Rocco and Julie Levine, flexible arrangements like job sharing add to their happiness quotient. As managers of the Ford Explorer, "the Julies" each work from home two days a week and in the office on Wednesdays.
Rocco, the mother of a three-year-old son, says, "The job-share arrangement enables me to be 100 percent program manager on the days I'm at work, and 100 percent mommy on the days I am home ... I think that happy and fulfilled people are far more efficient and productive. They can be focused and deliver without the distractions of guilt or regret."
Such productivity is a boon for Ford, notes author Pryce-Jones. "The happiest employees focus 80 percent of their time at work on what they are there to do; the least happy, only 40 percent of their time. That's a difference of more than two days a week per person, so you definitely don't want unhappy workers in your team."
Salaries Don't Buy Happiness
Job arrangements aside, a 2007 University of Chicago study revealed that the happiest occupations are not necessarily the highest-paying.
Sandra Naiman, the author of "The High Achiever's Secret Codebook: The Unwritten Rules for Success at Work," points out that many of these happiest occupations, including special education teachers and actors, involve interaction with others, and the majority of them provide a service.
For instance, for Elizabeth Kemp, chair of the acting department at the Actors Studio Drama School at Pace University, happiness at work is all in the creativity. "One is an artist not for fame or fortune, but for love and passion. I am always in the work, whether teaching, coaching, or directing."
Vinjaya Selvaraju, on-air presenter and blogger for ProjectExplorer.org, says that her collaborative work environment adds to her happiness. "Working in a collaborative environment means being able to share my ideas openly without judgment, and being able to see how my contributions help shape the outcome of the series. I wake up every morning excited to work, and go to bed every night anxious to get up and do it all over again."
Ultimately, this sense of happiness will boost your magnetism and increase the recognition you receive for your work. Pryce-Jones remarks, "Who wants to work with a pessimist? Everyone is drawn to energy naturally, and that's because it's a secret indicator. People who are happiest at work have 180 percent more energy than their least-happy colleagues." And that definitely translates into increased productivity.
Job Info , Jobs , Employment
How to Deal with an Annoying Boss
We've all had bosses who made our lives difficult: the chronic micromanager, the chatterbox who over-shares embarrassing details from his personal life, or the Houdini who magically disappears whenever you need her. How should you handle a boss's annoying habits? We turned to the experts to find out.
1. Micromanaging
Often a micromanager is insecure and feels the need to constantly check on employees to protect his position and exert authority. If you're dealing with this type of boss, Lynn Taylor, CEO of Lynn Taylor Consulting and the author of "Tame Your Terrible Office Tyrant," suggests that you "over-communicate, send frequent emails, and anticipate problems before they arise." Sometimes there's an element of neediness, too. "If you want to go on vacation, your boss may feel some separation anxiety," adds Taylor. "You have to give a countdown, but let them know upfront you have everything covered."
2. Rapidly changing expectations
If your boss doesn't know what she wants or can't articulate it, your job can feel like shooting arrows at a moving target. Blaine Loomer, president of Mitchell Publishers and the author of "Corporate Bullsh*t: A Survival Guide," says the key is to ask questions and take notes. "If you want to follow up with email, say 'This is what you're expecting, this is the project deadline,'" he adds. "Make it clear what you're responsible for."
3. Unexpected, inconvenient disappearances
You need your boss to approve a press release, and poof!--she's nowhere to be found. Or you send an important email that sits unanswered for days. One strategy for dealing with a disappearing boss is to figure out which communication style he or she favors and then use it. "If you find that they're always texting you or their emails are never longer than four lines, take note," says Taylor. "Go into the meeting and make sure they're participating. Ask them, 'What do you think of this?' Find out what their project du jour is, and forward them some articles or links that pertain to that project. Become an ally to what's important to them."
4. Over-sharing
Some bosses use employees as therapists, dishing about their messy divorce proceedings, complaining about medical procedures (in gory detail), or bragging about the amazing accomplishments of their kids. This may be awkward for you, but the good news is, you're getting lots of face time. Taylor recommends that you diplomatically bring the conversation back to the work at hand. "When they're sharing too much information, that gives you a great segue to questions that you need answered," she says. "Say, 'I'm so glad you're here. By the way, I've been dying to ask you this question.'"
5. Taking credit for other people's work
It's highly frustrating when a manager takes your carefully compiled data and passes it off as his own. "It's typically done over email," says Loomer, "and it's one of the oldest tricks on the book." His advice? Bring up the project in a group setting where other higher-ups are present. "Say, 'Our group has done X," and ask for an opinion on your efforts," he suggests. "It's usually a pretty good eye-opener, because it's hard to politic in a public forum."
Job Info , Jobs , Employment
wisata kuliner di Pasar Semawis Semarang
Pasar Semawis bermula dengan diadakannya Pasar Imlek Semawis di tahun 2004, menyusul diresmikannya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia.
Buka setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu malam disepanjang jalan Gang Warung, Pecinan - Semarang, Pasar Semawis menyajikan beraneka ragam hidangan yang bisa anda pilih bersama keluarga mulai dari pisang plenet khas Semarang, nasi ayam, es puter, kue serabi, aneka sate, bubur kacang hingga menu - menu steamboat yang menarik untuk dicicipi. Pusat jajanan terpanjang di Semarang ini buka mulai jam 6 sore hingga tengah malam.
Suasana Pasar Semawis circa tahun 2005
Pasar Semawis terletak di jalan Gang Warung, untuk menuju kesana, ada beberapa jalan yang bisa dipilih. Dari jalan Gajahmada, dapat masuk lewat jalan Wotgandul Barat > Plampitan > Kranggan > parkir di jalan Beteng. Dari jalan Gajah Mada juga dapat masuk langsung ke jalan Kranggan lewat perempatan Depok. Jalur lain adalah lewat Pasar Johar atau Jurnatan, masuk lewat jalan Pekojan > parkir di jalan Gang Pinggir. Setiap akhir minggu malam saat Waroeng Semawis digelar, beberapa jalan di Pecinan ditutup salah satu ujungnya, yaitu jalan Gang Besen, Gang Tengah, Gambiran, Gang Belakang dan Gang Baru. Jalan - jalan tersebut dapat digunakan untuk parkir kendaraan pengunjung
Sumber: wikipedia
Lihat Juga:
chinese food
cake
Pizza
Minggu, 15 Agustus 2010
Lontong pengganti nasi
Karena dikukus dalam daun pisang, lontong dapat berwarna hijau di luarnya, sedangkan berwarna putih di dalamnya. Lontong banyak ditemui di pelbagai daerah di Indonesia sebagai pengganti nasi putih. Walau juga dibuat dari beras, lontong memiliki aroma yang khas. Yang pasti lontong dan ketupat adalah makanan masakan khas asli dan original buatan Indonesia. Keasliannya tak ubahnya dengan Warok. Kalaupun ada lontong dan ketupat di negara lainnya seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura. Itu tidak lain adalah budaya serapan yang dibawa oleh perantau Indonesia ke negeri tersebut sejak dulu kala.
Sumber: Wikipedia
Pada bulan Puasa ini Lontong banyak ditemui dijajakan untuk sajian berbuka puasa, mungkin karena texturnya yang lembut pas untuk mengganjal perut pas berbuka dan sebelum melaksanakan sholat.
Lihat Juga:
chinese food
cake
pizza
Rabu, 11 Agustus 2010
Candy Expo
Candy. Dengar kata ini malah ingat film kartun Candy-candy dengan tokoh ceria meskipun nasibnya tak jauh dari cerita sedih. Samakah candy sebagai tokoh cerita dan candy yang bisa diemut? Tentu saja jauh berbeda, meskipun rasanya sama-sama manis untuk disimak. Jenis permen beragam, mulai dari ragam rasa, bentuk dan bahan pembuatnya. Siapa yang tidak tahu apa itu permen? Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa semua mengenal permen. Bisa dikatakan, semua orang tumbuh bersama permen. Kerapkali permen menjadi reward untuk sebuah prestasi gemilang anak-anak. Serta penghilang stres atau rasa mual bagi orang dewasa. Sadar akan pentingnya benda kecil manis ini dalam kehidupan, diadakanlah Candy Expo. (Ratih)
Candy Expo pada tanggal 7- 17 Agustus 2010 di depan Mitra 10 Gading Serpong searah ke Universitas Multimedia Nusantara, di sebelah pasar Modern Paramount Serpong dari pukul 09.00- 21.00 WIB ini akan menghadirkan beragam tampilan permen menarik serta games-games seru untuk diikuti.
Pameran pertama di Indonesia produk candy, chocolate, ice cream, cake, bakery,snack, donuts.
Pameran akan diikuti lebih dari 200 stand dan tiket hanya disediakan untuk 100.000 pengunjung. Harga tiket Rp 25.000,- bisa didapatkan di seluruh Toko Buku Gramedia sejabodetabek dan di pasar modern paramount. Harga tiket khusus mahasiswa dan pelajar hanya Rp 10.000,- dan hanya bisa dibeli di lokasi pameran.
Perusahaan yang terdaftar : School of Chocolate (TULIP), Silverqueen, Yupi Jelly, Mayora, Walls, Campina, Du Fountain Choco, Chocololy.
Di pameran akan dihadirkan air terjun coklat setinggi 6 meter, taman yang terbuat dari jelly dan lolipop, serta miniatur coklat batang, yang akan dimasukkan ke rekor MURI. Banyak games yang akan diselenggarakan seperti mandi permen, all u can eat coklat, sumpit permen, mengemut lolipop tercepat, dan lainnya.
So, don't miss it! (Sumber: www.goorme.com)
See also: tamani, marzanoKediri
Di kecamatan terdapat pusat aneka jajanan maupun makanan khas dari Kota Kediri , yaitu gethuk pisang, tahu,( kita bisa memilih tahu kuning atau tahu putih ), stick tahu yang semuanya berada di jalan Pattimura. Aneka makanan yang diolah dari 02 atau bekicot, seperti sate 02, keripik 02, Kreco, dapat di temui di daerah sekitar jalan Panglima Sudirman. Masih ada lagi makanan khas kota kediri, yaitu pecel kediri dan sambal tumpang kediri , serta nasi campur yang merupakan perpaduan antara sambal pecel dan sambal tumpang, makanan khas ini dapat anda jumpai di sepanjang jalan Dhoho saat malam menjelang, di jalan Dhoho juga terdapat banyak toko pakaian, aneka kerajinan dan swalayan - swalayan, jalan Dhoho ini ibarat jalan Malioboro di Yogyakarta, tapi versi Kota Kediri. Kesemua tempat itu berada pada satu jalur jalan yang saling berdekatan, dan tentunya berada di pusat kota. Juga masih terdapat Soto Kediri yang pedagangnya tersebar di penjuru kota Kediri.
Selai wisata kuliner, Kecamatan Kota Kediri masih memiliki tempat wisata religi dan sejarah, yaitu Masjid Setonogedong yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit, ini terbukti dari adanya relief pada tembok masjid. Tempat lain, yaitu komplek makan di Setonogedong yang banyak dikunjungi wisatawan untuk berziarah, makam Sunan Geseng di timur alun - alun Kota Kediri.
Sumber: Wikipedia
Lihat Juga:
the cafe
coffe bean
starbucks
Fresh Cocktail
A cocktail today usually contains one or more types of liquor and one or more mixers, such as bitters, fruit juice, fruit, soda, ice, sugar, honey, milk, cream, or herbs.
History
The earliest known printed use of the word cocktail was in The Farmer's Cabinet on April 28, 1803:
Drank a glass of cocktail—excellent for the head...Call'd at the Doct's. found Burnham—he looked very wise—drank another glass of cocktail.
The earliest definition of cocktail was in the May 13, 1806, edition of the Balance and Columbian Repository, a publication in Hudson, New York, in which an answer was provided to the question, "What is a cocktail?". It replied:
Cocktail is a stimulating liquor composed of spirits of any kind, sugar, water, and bitters—it is vulgarly called a bittered sling and is supposed to be an excellent electioneering potion, inasmuch as it renders the heart stout and bold, at the same time that it fuddles the head. It is said, also to be of great use to a Democratic candidate: because a person, having swallowed a glass of it, is ready to swallow anything else.
Compare the ingredients listed (spirits, sugar, water, and bitters) with the ingredients of an Old Fashioned.
The first publication of a bartenders' guide which included cocktail recipes was in 1862 — How to Mix Drinks; or, The Bon Vivant's Companion, by "Professor" Jerry Thomas. In addition to listings of recipes for Punches, Sours, Slings, Cobblers, Shrubs, Toddies, Flips, and a variety of other types of mixed drinks were 10 recipes for drinks referred to as "Cocktails". A key ingredient which differentiated "cocktails" from other drinks in this compendium was the use of bitters as an ingredient, although it is not used in many modern cocktail recipes.
The first "cocktail party" ever thrown was allegedly by Mrs. Julius S. Walsh Jr. of St. Louis, Missouri, in May 1917. Mrs. Walsh invited 50 guests to her home at noon on a Sunday. The party lasted an hour, until lunch was served at 1 pm. The site of this first cocktail party still stands. In 1924, the Roman Catholic Archdiocese of St. Louis bought the Walsh mansion at 4510 Lindell Boulevard, and it has served as the local archbishop's residence ever since.
During Prohibition in the United States (1920–1933), when the sale of alcoholic beverages was illegal, cocktails were still consumed illegally in establishments known as speakeasies. The quality of the alcohol available was far lower than was previously used, and bartenders generally put forth less effort in preparing the cocktails. There was a shift from whiskey to gin, which does not require aging and is thus easier to produce illicitly.
Cocktails became less popular in the late 1960s and 1970s, as other recreational drugs became common. In the 1980s cocktails again became popular, with vodka often substituted for gin in drinks such as the martini. Traditional cocktails and gin are starting to make a comeback in the 2000s.
Source: www.wikipedia.com
Kinds of Drinks
Some popular types of mixed drinks are:
Cobbler, a beverage made with wine or sherry, citrus juice, and sugar
Cocktail, narrowly a mixture of liquor, sugar, water, and bitters; more broadly any sort of alcoholic mixed drink
Cooler, a tall drink made with liquor, a carbonated beverage, and a fruit garnish
Crusta, a liquor and citrus drink served in a glass rimmed with sugar
Cup, a mixture of wine and other ingredients, typically fruit juice and a carbonated beverage, similar to a Wine cooler
Fix, a mixture of liquor, citrus, and sugar
Fizz, a fix with a carbonated beverage added
Flip, an alcoholic mixed drink incorporating beaten egg, especially one made with liquor or wine, sugar, and egg, topped with powdered nutmeg and served hot or cold. Also used to describe a sailor's drink made from beer mixed with rum or brandy, sweetened and served hot
Highball
Julep, a sweet drink of liquor and aromatics, specifically mint
Punch
Pousse-café
Sour
Source: www.wikipedia.com
See also: minuman, cafe, pizza
Selasa, 10 Agustus 2010
Puasa Ramadhan
Perintah puasa difirmankan Alloh swt pada Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 183
"Yaa ayyuhaladziina aamanuu kutiba alaikumus siyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la allakum tataquun"
Artinya:
“ Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan ke atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan ke atas umat-umat yang sebelum kamu, semoga kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa."
Puasa adalah menahan. secaara artian adalah menahan keinginan hawa nafsu(atau jasad/diri).namun justru malah menjalankan keinginan keinginan Allah lah yang terkandung di dalam AlQuran. sehingga lebih optimal lagi dalam menjalankan ibadah yang Allah inginkan.
perintah puasa lebih menekankan kedalam aktifitas sendi kehidupan. dimana mampunya kita untuk menahan hawa nafsu kita (bahkan hingga makan dan minum pun kita tahan) kemudian menjalankan keinginan Allah sepenuhnya. sehingga meraih Taqwa
perintah pusa jatuh pada madinah. dimana dikondisi ummat islam saat itu baru saja hijrah dari mekkah setelah di tekan dari berbagai sisi kehidupan.. namun di sinilah terlihat sifat kesabaran(tidak lemah, tidak lesu, pantang mundur) dari semangat ummat islam untuk bangkit menyebarkan ayat-ayat Allah.ke seluruh wilayah
Adapun Syarat dimana Orang itu wajib Berpuasa adalah:
1. Beragama Islam
2. Berakal sehat
3. Baligh (sudah cukup umur)
4. Mampu melaksanakannya
5. Orang yang sedang berada di tempat (tidak sedang safar)
dan ketika saatnya berbuka tidaklah penting dimana dia berbuka dengan apapun yang penting adalah berbukalah dengan yang yang manis karena itu yang dianjurkan.
Lihat Juga:
Restaurant
Restoran
Cafe
Soto
Etymology
Nasi uduk literally means mixed rice in Indonesian. The name describes the dish preparation itself which requires more ingredients than common rice cooking and also varieties additional side dishes.
Preparation
Nasi uduk is made by cooking rice soaked in coconut milk instead of water, clove, cassia bark, and lemongrass.
Nasi uduk is commonly served with emping (melinjo chips), empal, fried chicken, and fried onion sprinkled on the top of the rice. Additional side dishes might be added according to one's taste. Chili sauce is also common in nasi uduk preparation.
Popularity
Nasi uduk is a popular dish for the busy commuters in Jakarta, mainly because it's both affordable (one serving costs on average Rp5000,- or about $0.50). It can be found throughout the day, some roadside stalls open exclusively in the morning, noon, or night, depending on the demographic of the surrounding areas. Stalls located near schools usually open at noon, while the ones near offices usually opens at night.
Source: www.wikipedia.com
Senin, 09 Agustus 2010
Pansit filipina
Pansit malabon dengan berbagai makanan laut adalah makanan khas kota pelabuhan Malabon. Mi dimasak bersama udang, tiram, cumi-cumi, dan daging babi. Bumbu yang dipakai adalah patis, merica, bawang putih, dan jeruk kesturi.
Seperti halnya pada kebudayaan Cina, mi dipercaya orang Filipina sebagai lambang umur panjang. Oleh karena itu, mi hampir selalu dimakan untuk merayakan ulang tahun.
Rumah makan yang menyediakan pansit disebut panciterias, dan umumnya berarti rumah makan Cina. Mi berkuah disebut pansit mami atau pansit lomi. Masakan yang dikenal di Indonesia sebagai pangsit kuah disebut pansit molo, dan merupakan makanan khas dari Molo, Iloilo City.
Sumber: wikipedia
Lihat Juga : Restaurant, Restoran, Cafe
Sewa PRT Pada Saat Menjelang Liburan
Seperti tahun – tahun sebelumnya, beberapa Yayasan Penyalur Pembantu Rumah Tangga pasti akan banjir permintaan.Namun tingginya angka permintaan terhadap jasa pembantu rumah tangga, tidak dapat dipenuhi karena berkurangnya persediaan jumlah orang yang mau bekerja sebagai pembantu rumah tangga, kata salah seorang pengelola yayasan penyuplai PRT, Edi
"Kalau sekarang jumlah permintaan dari konsumen banyak tetapi orang yang mau kerja jadi pembantu nggak ada," katanya.Menurut dia, dalam sepekan terakhir ini saja, dia hanya dapat menyediakan tiga orang yang siap untuk menjadi PRT.
Padahal permintaan konsumen terhadap jasa PRT setiap harinya bisa mencapai 25 orang lebih.Dikatakannya, bertambahnya biro-biro penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI) atau tenaga kerja wanita (TKW) ke luar negeri menjadi penyebab jumlah orang yang berminat jadi PRT berkurang.Untuk menggunakan jasa PRT yang berasal dari yayasan Edi, konsumen dikenakan tarif Rp400 ribu.
Dengan rincian Rp200 ribu untuk yayasan, Rp200 ribu lagi untuk koordinator yang mencari PRT di daerah asalnya.Dana yang masuk untuk yayasan digunakan untuk garansi bagi konsumen selama dua bulan.Hal itu dilakukan, karena selama ini banyak terjadi kasus PRT yang tidak betah ditempat kerjanya lalu pergi dari rumah majikannya.Jika hal tersebut terjadi, maka pihak yayasan siap mengembalikan sebagian dana, yaitu RP200 ribuKebanyakan warga yang berminat menjadi PRT berasal dari kawasan Cilacap, Banyumas, Garut, Cianjur Selatan dan Cililin.Untuk kualitas kerja, PRT dari daerah Cilacap, Banyumas lebih baik daripada dari kawasan Cianjur Selatan, Garut dan Cililin, katanya.
Sumber antarajawabarat.com
Temukan semuanya tentang Bisnis & Pasang Iklan : Iklan & Jasa - Iklan Baris & Iklan Gratis – Indonesia
Minggu, 08 Agustus 2010
kue khamir
Kue ini berbentuk bundar, pipih berwarna coklat dan hampir menyerupai kue apem atau serabi tetapi sedikit lebih besar dan bantet. Sedangkan ukurannya bervariasi, yang terbesar sampai sebesar lingkaran piring makan. Sedangkan terkecil sebesar lingkaran mangkok. Ukuran-ukuran itu tergantung pemesannya. Bahkan pernah akan dibuat ukuran raksasa tapi gagal karena tidak matang secara merata.
Menurut cerita, orang pertama yang membuat kue kamir adalah seorang warga Arab yang tinggal di Kelurahan Mulyoharjo, yang dikenal juga dengan sebutan Kampung Arab. Nama kamir itu sendiri tidak jelas berasal dari nama apa. Apakah berasal dari kata khamer (bahasa Arab) yang berarti memabukan atau dari nama orang keturunan Arab itu sendiri.
Tetapi yang mendekati kemungkinan adalah nama Kamir berasal dari kata Khamir yang dalam bahasa Arab berarti ragi, dalam proses pembuatan kue kamir ini sebelum dimasak, terlebih dahulu didiamkan semalam agar bisa mengembang dengan sempurna dan tejadinya proses fermentasi.
Sumber: wikipedia
Lihat Juga : restaurant, restoran, cafe