Kota Palembang belum banyak memiliki tempat wisata bagi anak-anak dari keluarga menengah ke bawah. Kalaupun ada, lokasinya hanya sesuai bagi mereka yang berasal dari keluarga mampu. Sebagai bentuk kewajiban pemenuhan hak anak, pemerintah didesak peduli dan membantu persoalan ini. Lagipula masak anak-anak hiburannya hanya dengan mainan rumah atau melakukan sewa mainan dari tempat lain. Mereka juga butuh refreshing keluar.
Pengembangan infrastruktur pariwisata tidak seharusnya hanya melayani kepentingan orang dewasa saja. Namun, pariwisata juga bermakna luas, yakni turut mengakomodasi kepentingan anak. Ini karena anak juga punya hak yang sama untuk mendapatkan fasilitas tempat wisata dan hiburan. Mungkin kalau di Pulau Jawa kita bisa membandingkan Kepulauan Seribu dan Water Bom.
Namun, lihat di
Berbasis masyarakat
Pengembangan sektor pariwisata di Sumsel menggunakan prinsip tourism community based atau pariwisata berbasis masyarakat. Ini berarti ada keterlibatan masyarakat sehingga sektor pariwisata nantinya diharapkan bisa berdampak positif bagi perekonomian masyarakat.
http://melayuonline.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar