Untuk mengetahui apa sesungguhnya yang membaca pikiran seseorang, jangan dengarkan apa yang ***capkannya tapi tatap langsung ke matanya. Menurut para ahli psikologi jika seseorang berpikiran positif tentang sesuatu, pupil atau manik mata atau biji matanya akan membesar. Sebaliknya, pupil akan mengerut jika pikirannya negatif.
Kata ungkapan, mata adalah jendela hati. Mata juga yang akan memberitahu apakah seseorang berbohong kepada anda. Riset menunjukkan wajah bagian atas yaitu dahi, alis dan mata cenderung membuka rahasia pikiran anda. Tetapi sayangnya anda sering tidak mengamati bagian ini karena saat bicara dengan orang anda cenderung melihat bibirnya untuk membantu anda memahami apa yang anda katakan. Selain itu, orang cenderung merasa tidak nyaman jika anda memandang terlalu lama ke matanya terutama bagi yang sedang berdusta.
Yang harus diperhatikan saat mengetahui pikiran seseorang berbohong adalah ketidakcocokan antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukannya. Seperti seseorang berkata 'ya' tapi pada waktu bersamaan ia menggelengkan kepalanya yang berarti 'tidak'. Perhatikan juga ekspresi mikro yang sering akan mengungkapkan pikiran orang tersebut. Atau anda juga bisa menangkaop dari nada suaranya yang terkesan sedikit ragu.
Orang yang berdusta cenderung melakukan kesalahan, mengucapkan kata-kata janggal dan pernyataan yang muluk-muluk. Seperti mengatakan 'tidak daripada 'gak' atau menggunakan kata-kata yang menjelaskan sifat atau kata-kata penjelasan seperti 'kadang-kadang' atau 'pada umumnya'.
Ada lagi cara membaca pikiran orang lain untuk mengetahui apakah seseorang berdusta. Sebuah studi menunjukkan pendusta cenderung berbicara dengan nada yang agak tinggi. Studi lainnya menemukan bahwa mereka cenderung kurang menggunakan tangannya daripada saat mereka bicara yang sebenarnya. Jika seseorang yang biasanya bicara dengan banyak menggerakkan tangan lalu mendadak menghentikan gerakannya saat mengatakan sesuatu dan kemungkinan dia berdusta.
Agar anda tidak dibohongi, cobalah duduk di kursi yang lebih tinggi sebagai bentuk intimidasi/ cara membaca pikiran yang lebih halus. Tantang si pendusta dengan menanyakan banyak detail. Lalu terobos ke dalam ruangan pribadinya dengan cara selalu berada didekatnya yang membuat dia menjadi canggung dan tidak nyaman. Berusaha untuk menyakinkan dia bahwa anda tidak mengerti atau tidak mendengar dengan baik apa yang dikatakannya dan minta dia untuk mengulanginya. Si pendusta dengan mudah akan mengubah ceritanya dan mengataka yang sebenarnya. Anda juga bisa menggunakan kata-kata yang tergelincir dan ketidakkonsistenan untuk mengkonfrontasi si pikiran yang berdusta.